Diberdayakan oleh Blogger.
Perlakukan kata sandi anda seperti sikat gigi. Jangan sampai orang lain memakainya, dan gunakan yang baru setiap 6 bulan.

Selasa, 07 Juni 2011

Pemenang Dalam Diri

Sore hari di tengah telaga, ada dua orang yang sedang memancing. Mereka adalah ayah dan anak yang sedang menghabiskan waktu mereka disana. Dengan perahu kecil, mereka sibuk mengatur pancing dan umpan.  Air telaga bergoyang perlahan dan membentuk riak-riak kecil di air. Gelombangnya mengalun menuju tepian, menyentuh sayap-sayap angsa yang sedang berjalan beriringan. Suasana begitu tenang, hingga terdengar sebuah percakapan.
“Ayah.”
“Hmm..ya..” Sang ayah menjawab pelan. Matanya tetap tertuju pada ujung kailnya yang terjulur.  “Tadi malam ini,aku bermimpi aneh.  Dalam mimpiku, ada dua ekor singa yang sedang berkelahi. Gigi-gigi mereka, terlihat runcing dan tajam. Keduanya sibuk  mencakar dan menggeram, saling ingin menerkam. Mereka tampak ingin saling menjatuhkan.” ucap sang anak.

Anak muda ini terdiam sesaat. Lalu, mulai melanjutkan cerita, “singa yang pertama, terlihat baik dan tenang. Geraknya perlahan namun pasti. Badannya pun kokoh dan bulunya teratur. Walaupun suaranya keras, tapi terdengar menenangkan buatku.”
Ayah mulai menolehkan kepala, dan meletakkan pancingnya di pinggir haluan.”Tapi, singa yang satu lagi tampak menakutkan buatku. Geraknya tak beraturan, sibuk menerjang kesana-kemari. Punggungnya pun kotor, dan bulu yang koyak. Suaranya parau dan menyakitkan.”
“Aku bingung, maksud dari mimpi ini apa?. Lalu, singa yang mana yang akan memenangkan pertarungan itu, karena sepertinya mereka sama-sama kuat?”
Melihat anaknya yang baru beranjak dewasa itu bingung, sang Ayah mulai angkat bicara. Dipegangnya punggung pemuda di depannya. Sambil tersenyum, ayah berkata, “pemenangnya adalah, yang paling sering kamu beri makan.”
Ayah kembali tersenyum, dan mengambil pancingnya. Lalu, dengan satu hentakan kuat, di lontarkannya ujung kail itu ke tengah telaga. Tercipta kembali pusaran-pusaran air yang tampak membesar. Gelombang riak itu kembali menerpa sayap-sayap angsa putih di tepian telaga.
=========
Sahabat Resensi,  setiap diri kita memiliki “singa” saling bertolak belakang. Masing-masing ingin menjadi pemenang, dengan menjatuhkan salah satunya. Singa-singa itu adalah gambaran dari sifat yang kita miliki. Kebaikan dan keburukan. Dua sifat ini sama-sama memiliki peluang untuk menjadi pemenang dan kita pun dapat mengambil sikap untuk memenangkan salah satunya. Semua tergantung dengan singa mana yang sering kita beri makan.
Salah satu santapan dari singa yang buruk adalah sinetron. Sinetron memiliki naskah yang  dangkal, emosional berlebihan, pendidik yang baik dalam hal kekerasan, kelicikan, alur cerita yang dipanjang-panjangkan, yang makin hari makin tidak berkualitas. Sinetron yang baik bisa dihitung dengan jari.
Setiap dari kita merindukan tayangan yang berkualitas, yang menengok pribadi-pribadi yang tangguh dalam berjuang tuk mencapai prestasi. Tayangan yang santun, tayangan yang mengajak untuk  lebih dekat dengan Tuhannya.
Belum lagi, kita juga disuguhkan oleh tayangan gosip, yang membuka-buka aib orang lain. Juga tayangan yang mempertontonkan keburukan dan kekerasan.
Ingat, keburukan yang koar-koarkan akan menghasilkan keburukan yang serupa.
Sahabat,
“Katakanlah, “Aku berlindung kepada Rabb (Tuhan yang memelihara dan menguasai) manusia. Raja manusia. Ilaah (sembahan) manusia, dari kejahatan (bisikan) setan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia.”
Al Qur’an Surat An-Nas.

Apa Itu Polusi?

Polusi adalah kontaminasi oleh bahan kimia atau agen lain yang merender bagian dari lingkungan tidak layak untuk digunakan dimaksudkan atau diinginkan. Menggunakan ini juga dan sangat penting meliputi semua satwa liar dan persyaratan ekologis untuk mempertahankan kehidupan dalam segala bentuk aslinya.

Pencemaran kerusakan lahan bumi, air dan udara. Mengakibatkan pencemaran lingkungan bumi dengan bahan yang mengganggu kesehatan manusia, kualitas hidup, dan fungsi ekosistem alami (organisme hidup dan lingkungan fisik mereka).

Polusi biasanya disebabkan oleh tindakan manusia, tetapi juga dapat menjadi konsekuensi dari bencana alam. Pencemaran ini juga dapat terjadi dari gangguan atau kerusakan pada pengumpulan limbah dan prasarana pengobatan karena peristiwa alam berat seperti badai atau banjir. Kebanyakan jenis polusi mempengaruhi daerah sekitarnya langsung sumber, dan mengurangi seperti Anda pindah dari sumbernya.

Polusi sering disebabkan oleh orang-orang membuang sampah di tanah atau ke laut, danau atau sungai.

Polusi ada dalam berbagai bentuk dan mempengaruhi berbagai aspek lingkungan bumi. Beberapa jenis utama dari polusi adalah: -

- Pencemaran air adalah masalah global yang serius dan masalah polusi air terbesar adalah dari kotoran mencemari sumber air.

- Polusi udara yang timbul dari berbagai sumber, dan buruk di kota-kota. Mobil emisi transportasi menyebabkan banyak polusi udara yang kita lihat. Tetapi apakah Anda tahu bahwa polusi udara juga bisa ada di dalam rumah-rumah dan bangunan lain? Miskin ventilasi menyebabkan sekitar setengah dari masalah polusi udara dalam ruangan. polusi udara berkontribusi pada efek rumah kaca.

- Kendaraan Highway, dan pengiriman, merupakan penyumbang utama terhadap polusi udara di seluruh dunia.

- Polusi udara fotokimia sering disebut sebagai 'asap'. Urban polusi udara sering disebabkan oleh fotokimia, dan umumnya dikenal sebagai asap.

- Pencemaran radioaktif hasil dari keselamatan nuklir tidak memadai.

- Polusi Light, termasuk pelanggaran ringan, lebih-pencahayaan dan interferensi astronomi.

- Kebisingan adalah suatu bentuk pencemaran juga tapi tidak seperti yang lain seperti yang sementara; sekali berhenti polusi, lingkungan bebas dari itu.

Baru-baru ini, ada kepentingan tinggi dalam transportasi antar polusi. polusi Eropa telah dilacak ke Asia, serta Arktik.

Polusi kontrol melibatkan biaya produksi yang lebih tinggi bagi industri yang bersangkutan, namun gagal untuk melaksanakan pengendalian yang memadai dapat mengakibatkan kerusakan lingkungan dapat diubah dan peningkatan kejadian penyakit seperti kanker.

Pencemaran dapat dicapai dengan mengurangi atau menghilangkan sampah di sumber dengan memodifikasi proses produksi, mempromosikan penggunaan bahan non-toksik atau kurang-beracun, menerapkan teknik konservasi, dan kembali menggunakan bahan daripada menempatkan mereka ke dalam aliran limbah. Tetapi bahkan dengan undang-undang pencemaran udara baru masih pada peningkatan secara menyeluruh di seluruh dunia. Hal ini terutama terjadi di negara-negara berkembang.

Kita semua harus melakukan apa yang kami bisa untuk mengurangi polusi dan menjadi 'hijau'.

Penyelesaian Sengketa dalam Piagam PBB

Tujuan dibentuknya PBB, yaitu menjaga kedamaian dan keamanan internasional tercantum di dalam pasal 1 Piagam, yang berbunyi :

“To maintain international peace and security, and to that end: to take effective collective measures for the prevention and removal of threats to the peace, and for the suppression of acts of aggression or other breaches of the peace, and to bring about by peaceful means, and in conformity with the principles of justice and international law, adjustment or settlement of international disputes or situations which might lead to a breach of the peace”

Kedamaian dan keamanan internasional hanya dapat diwujudkan apabila tidak ada kekerasan yang digunakan dalam menyelesaikan sengketa, yang ditegaskan dalam pasal 2 ayat (4) Piagam. Penyelesaian sengketa secara damai ini, kemudian dijelaskan lebih lanjut dalam pasal 33 Piagam yang mencantumkan beberapa cara damai dalam menyelesaikan sengketa, diantaranya :

a. Negosiasi;
b. Enquiry atau penyelidikan;
c. Mediasi;
d. Konsiliasi
e. Arbitrase
f. Judicial Settlement atau Pengadilan;
g. Organisasi-organisasi atau Badan-badan Regional.

Dari tujuh penyelesaian sengketa yang tercantum dalam Piagam, dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu penyelesaian sengketa secara hukum dan secara politik/diplomatik. Yang termasuk ke dalam penyelesaian sengketa secara hukum adalah arbitrase dan judicial settlement. Sedangkan yang termasuk ke dalam penyelesaian sengketa secara diplomatik adalah negosiasi; enquiry; mediasi; dan konsiliasi. Hukum internasional publik juga mengenal good offices atau jasa-jasa baik yang termasuk ke dalam penyelesaian sengketa secara diplomatik.

Pada dasarnya, tidak ada tata urutan yang mutlak mengenai penyelesaian sengketa secara damai. Para pihak dalam sengketa internasional dapat saja menyelesaikan sengketa yang terjadi di antara mereka ke badan peradilan internasional seperti International Court of Justice (ICJ/Mahkamah Internasional), tanpa harus melalui mekanisme negosiasi, mediasi, ataupun cara diplomatik lainnya. PBB tidak memaksakan prosedur apapun kepada negara anggotanya. Dengan kebebasan dalam memilih prosedur penyelesaian sengketa, negara-negara biasanya memilih untuk memberikan prioritas pada prosedur penyelesaian secara politik/diplomatik, daripada mekanisme arbitrase atau badan peradilan tertentu, karena penyelesaian secara politik/diplomatik akan lebih melindungi kedaulatan mereka.